Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibagi menjadi 3 yaitu :
1.
Bunyi
Infrasonik ( < 20 Hz )
Bunyi infrasonik memiliki
frekuensi kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik hanya mampu didengar oleh
hewan-hewan tertentu seperti
jangkrik dan anjing. Anjing adalah salah satu contoh hewan yang mampu menangkap
bunyi infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik (hingga 40.000 Hz). Anjing akan
terbangun jika mendengar langkah kaki manusia walaupun sangat pelan. Hal ini
menjadi alasan oleh sebagian orang untuk memanfaatkan anjing sebagai penjaga rumah.
2. Bunyi Audiosonik ( 20 – 20.000 Hz )
Bunyi yang memiliki frekuensi 20 - 20.000 Hz disebut audiosonik. Manusia
dan beberapa mamalia dapat mendengar bunyi hanya pada kisaran ini.
3. Bunyi Ultrasonik ( > 20.000 Hz)
kelelawar dan lumba lumba |
Ultrasonik
adalah gelombang suara yang dapat di dengar oleh binatang, contohnya
adalah paus , lumba- lumba, dan kelelawar . Bunyi dengan frekuensi tinggi
digunakan paus untuk berkomunikasi dengan jenisnya yang jaraknya sangat
berjauhan. Kelelawar dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik saat terbang. Kelelawar
juga mampu memanfaatkan bunyi dengan baik. Pada malam hari, mata kelelawar
mengalami disfungsi (pelemahan fungsi). Kelelawar menggunakan indera
pendengarannya untuk "melihat". Kelelawar mengeluarkan bunyi
ultrasonik sebanyak mungkin. Kemudian, kelelawar mendengarkan bunyi pantul
tersebut untuk mengetahui letak suatu benda dengan tepat, sehingga kelelawar mampu
terbang dalam keadaan gelap tanpa menabrak benda-benda disekitarnya. Mekanisme
untuk memahami keadaan lingkungan dengan bantuan bunyi pantul ini sering disebut dengan sistem ekolokasi.
macam macam frekuensi bunyi |
Sumber :
Buku IPA Kelas 8 Semester 2 Kurikulum 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar