Powered By Blogger

Rabu, 06 Mei 2015

MACAM-MACAM BUNYI PANTUL

1)      Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
Saat berbicara di dalam ruangan kecil, suara yang terdengar akan lebih keras dibandingkan dengan berbicara di ruang terbuka, misalnya di lapangan.  Hal ini disebabkan jarak sumber bunyi dan dinding pemantul berdekatan sehingga selang waktu antara bunyi asli dan bunyi pantul sangat kecil. Antar bunyi akan terdengar bersamaan dengan bunyi asli dan bunyi asli terdengar lebih keras tetapi tidak jelas.

2)      Gaung atau kerdam
Ketika sebagian bunyi pantul terdengar bersamaan dengan bunyi aslinya, sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas, maka disitulah terjadi gaung.Bunyi seperti ini disebut gaung atau kerdam, misalnya saat ada ucapan Fisika.
Bunyi asli : Fi – si – ka
Bunyi pantul : ........Fi.... si..... ka
Bunyi yang terdengar jelas : Fi .....................ka
Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersama-sama dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. Untuk menghindari terjadinya gaung, pada dinding ruangan yang besar harus dilengkapi peredam suara.
Peredam suara terbuat dari bahan karet busa, karton tebal, karpet, dan bahan-bahan lain yang bersifat lunak. Biasanya bahan-bahan tersebut sering kita jumpai di gedung bioskop, studio TV atau radio, aula, dan studio rekaman.

3)      Gema
gema
Jika terdapat teriakan di lereng gunung atau lapangan terbuka, maka  akan terdengar bunyi pantul yang persis sama seperti bunyi asli dan akan terdengar setelah bunyi asli.
Hal ini terjadi karena bunyi yang datang ke dinding tebing dan bunyi yang dipantulkannya memerlukan waktu untuk merambat.
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar sesudah bunyi asli. Hal ini terjadi jika jarak antara sumber bunyi dengan bidang pemantul sangat jauh. Gema dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan berapa jarak dinding lereng sebuah bukit yang berada di depan kita.


Sumber :
Buku IPA Kelas 8 Semester 2 Kurikulum 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar