1) Bunyi pantul yang memperkuat bunyi
asli
Saat berbicara
di dalam ruangan kecil, suara yang terdengar akan lebih keras dibandingkan
dengan berbicara di ruang terbuka, misalnya di lapangan. Hal ini disebabkan jarak sumber bunyi dan
dinding pemantul berdekatan sehingga selang waktu antara bunyi asli dan bunyi
pantul sangat kecil. Antar bunyi akan terdengar bersamaan dengan bunyi asli dan
bunyi asli terdengar lebih keras tetapi tidak jelas.
2) Gaung atau kerdam
Ketika sebagian bunyi pantul terdengar bersamaan
dengan bunyi aslinya, sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas, maka disitulah
terjadi gaung.Bunyi seperti ini disebut gaung
atau kerdam, misalnya saat ada ucapan Fisika.
Bunyi asli : Fi – si – ka
Bunyi pantul : ........Fi....
si..... ka
Bunyi yang terdengar jelas : Fi
.....................ka
Gaung atau kerdam adalah bunyi
pantul yang sebagian terdengar bersama-sama dengan bunyi asli sehingga bunyi
asli terdengar tidak jelas. Untuk menghindari terjadinya gaung, pada dinding
ruangan yang besar harus dilengkapi peredam suara.
Peredam suara terbuat dari bahan
karet busa, karton tebal, karpet, dan bahan-bahan lain yang bersifat lunak.
Biasanya bahan-bahan tersebut sering kita jumpai di gedung bioskop, studio TV
atau radio, aula, dan studio rekaman.
3) Gema
gema |
Jika terdapat teriakan di lereng
gunung atau lapangan terbuka, maka akan terdengar
bunyi pantul yang persis sama seperti bunyi asli dan akan terdengar setelah bunyi
asli.
Hal ini terjadi karena bunyi
yang datang ke dinding tebing dan bunyi yang dipantulkannya memerlukan waktu
untuk merambat.
Gema adalah bunyi pantul yang
terdengar sesudah bunyi asli. Hal ini terjadi jika jarak antara sumber bunyi dengan
bidang pemantul sangat jauh. Gema dapat dimanfaatkan untuk
memperkirakan berapa jarak dinding lereng sebuah bukit yang berada di depan
kita.
Sumber :
Buku IPA
Kelas 8 Semester 2 Kurikulum 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar