Sistem
ini disebut sistem sonar yaitu sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat
dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik).
Sonar atau Sound Navigation and Ranging merupakan
suatu metode penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, dan
kedalaman bendabenda. Sistem sonar digunakan oleh kelelawar, paus dan
lumba-lumba.
sistem sonar |
1) Kelelawar
Kelelawar dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik pada saat ia
terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh benda-benda atau
binatang lain yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat yang berada di
tubuh kelelawar, kemampuan kelewar untuk menentukan lokasi ini disebut dengan
ekolokasi. Untuk terbang dan berburu, kelelawar akan memanfaatkan bunyi yang
frekuensinya tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat
kelelawar mendengarkan gema, kelelawar tidak dapat mendengar suara lain selain
dari yang dipancarkannya sendiri. Lebar frekuensi yang mampu didengar oleh
makhluk ini sangat sempit, yang lazimnya menjadi hambatan besar untuk hewan ini
karena adanya Efek Doppler.
Berdasarkan Efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara
keduanya tak bergerak (jika dibandingkan dengan benda lain), maka penerima akan
menentukan frekuensi yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara. Akan
tetapi, jika salah satunya bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda
dengan yang dipancarkan. Dalam hal ini, frekuensi suara yang dipantulkan dapat
jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak dapat didengar oleh kelelawar. Dengan
demikian, kelelawar tentu akan menghadapi masalah karena tidak dapat mendengar
gema suaranya dari lalat yang sedang bergerak. Berdasarkan kenyataan, kelelawar
dapat menyesuaikan frekuensi suara yang dikirimkannya terhadap benda bergerak
seolah sang kelelawar telah memahami Efek Doppler. Misalnya, kelelawar
mengirimkan suara berfrekuensi tertinggi terhadap lalat yang bergerak menjauh
sehingga pantulannya tidak hilang dalam wilayah tak terdengar dari rentang
suara. Kelelawar akan dapat mendengar dan menentukan posisi dari berbagai benda
yang ada di sekitarnya.
sistem sonar pada kelelawar |
2) Lumba-lumba
Lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkinkan untuk
berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar. Sistem ini berguna
untuk mengindera bendabenda di lautan, mencari makan, dan berkomunikasi. Lumba-lumba
bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini,
terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui
kantung-kantung ini, lumba-lumba menghasilkan bunyi dengan frekuensi tinggi.
Kantung udara ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan bunyi yang
dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang
pernapasan.
Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara7terputus-putus. Gelombang
bunyi lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur suatu benda. Pantulan
gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut
“jendela akustik”. Dari bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga bagian
tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan bunyi dari
sekelilingnya memberi informasi rinci tentang jarak benda-benda dari mereka,
ukuran dan pergerakannya. Dengan cara tersebut, lumba-lumba mengetahui lokasi
mangsanya. Lumba-lumba juga mampu saling berkirim pesan walaupun terpisahkan
oleh jarak lebih dari 220 km. Lumbalumba berkomunikasi untuk menemukan pasangan
dan saling mengingatkan akan bahaya.
sistem sonar pada lumba-lumba |
Sumber :
http://siapbelajar.com/wp-content/uploads/2014/10/Pembelajaran_IPA_SMP_di_LPTK-C.pdf
Buku IPA Kelas 8 Semester 2 Kurikulum 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar